Selasa, 14 April 2015

Its my Story

Besok, kamis aku ada Ujian praktek TIK yang menugaskan mengetik cerita/puisi/artikel/pantun /apalah-apalah( Maaf ya teh IsDa aju tiru gayanya). Nah, ini dia hasil cerpenku. Baru buat, jadi tolong kasih masukan ya. U,U
.
.
.


Nama : Malikah Qurrota Aini
Kelas: 6 putri
Tokoh:
·         Milienia Anastasya
·         Ayra Quinna Aisha
·         Teman-teman Milie (Chika, Anggun,Mika)
Rahasia jilbab persahabatan
Pagi ini, Milie tampak murung .Ia memandang dirinya dicermin berulang-rulang, Nampak seperti orang kehilangan arah . “Hari ini, adalah hari terakhirku bersama Ayra “ Gumamnya kesal. Ya benar , Ayra adalah sahabat setianya, dari Tk sampai Milie  kelas 6 SD. Walaupun bersahabat lama tapi perbedaan mereka sangat banyak . Dan yang paling mencolok adalah penampilan mereka. Milie yang tidak memakai jilbab , dan Ayra yang memakai jilbab. Juga sikap Milie yang jarang senyum ,dan sikap Ayra yang murah senyum .Namun,kedua alasan itu, tidak menjadi alasan mereka berpisah. Mereka tetap akur, karena saling memahami sejak 6 tahun lamanya . Dan sekarang yang menjadi masalah bukan perbedaan itu, tapi Ayra akan pindah . Ayra pindah, karena ayahnya ditugaskan di daerah lain.
Setelah bergumam seperti itu, hp Milie bergetar. Tangan Milie dengan gesit menyambar hp yang tergeletak di meja. Yes! Sms dari Ayra ,ucap Milie senang. Milie segera membaca sms itu .
Milie, berhubung besok aku mau pindah. Aku ingin menghabiskan waktuku bersamamu. Nanti, saat jam delapan, temui aku di taman kota. Jangan lupa , bawa kado ya! Karena, agar kita bisa mempunyai kenangan indah.
Ayra Quinna Aisha.
     Milie tersenyum, entah sedih atau senang. Ia langsung pergi keluar rumahnya, mengambil sepeda pinknya . Tas kecil-nya ia taruh dikeranjang . Sambil mengayuh sepeda, otak Milie melamunkan, hadiah apa yang pantas untuk seorang Ayra?.Milie menemukan ide , bagaimana sebuah kotak surat . Ayra kan senang bikin surat,dulu aku pernah jadi sapennya,pikir Milie. Tak terasa, Milie sudah sampai di toko yang menjual berbagai macam aksesoris.
   Jam delapan tepat, Milie sudah bertemu Ayra di taman kota. Mereka masing-masing membawa plastik yang nampaknya berisi kado.”Ehmm,Milie gimana kalau kita buat rencana dulu?”Tanya Ayra.”Rencana apa?”Balik Milie bertanya.”Rencana ngehabisin waktu “Jawab Ayra.”Oh…Gimana kalau kita membuat kue dan membaca buku dirumahku, bersepeda dibukit lalu makan es krim. Nah,acaranya selesai jam 12.00.”Jelas Milie.”Terus tukar kadonya kapan Mil?”Ayra menatap Milie.Milie tak kunjung menjawab, akhirnya Ayra angkat bicara”Gimana kalau sore-sore kamu kerumahku Mil?.” Milie menatap Ayra ,”Oke, ayo kita laksanakan rencana yang telah kita buat “.”Oke” Ucap Ayra tersenyum lebar.  Tujuh jam berlalu, kini saatnya tukar kado. Milie pergi kerumah Ayra. Di rumah Ayra, ia langsung disambut Ayra yang memakai baju panjang dengan jilbab putihnya. Milie duduk disofa coklat sambil memangku plastik putih dipahanya, sedangkan Ayra sedang membawa 2 gelas berisi jus jeruk. “Di minum ya Mil”Ayra tersenyum pada Milie. Milie membalasnya dengan paksa, ia sedih karena besok Ayra akan pindah, tak bersamanya lagi.”Ayo kita mulai tukar kadonya, tapi buka kadonya dua hari setelah aku pindah ya”Ayra menjelaskan, lagi-lagi dengan senyuman.”Oke Ay”Jawab Milie.Tukar kado dimulai, Milie mendapatkan kado dengan sampul  batik sedangkan Ayra mendapatkan kado dengan sampul LOVE. “Kan tukar kadonya udah selesai, jadi ,aku pulang dulu ya.”Pamit Milie.”Iya.”.”Assalamualaikum”.”Waalaikumsalam”.
   Besoknya , Ayra pindah . Milie hanya bisa menangis diatas bantal pemberian Ayra saat kelas 4.Milie membayangkan kenangan manis diantara mereka. Ia berniat untuk sms Ayra, tapi diurungnya karena ia berpikir, Ayra baru saja berangkat. Baru saat malam tiba, ia sms Ayra, ia bertanya keadaan Ayra ,ia juga menceritakan keadaannya sendiri yang menyedihkan.
  Dua hari setelah kepergian Ayra, Milie segera membuka kado dari Ayra. Sampul batik ditariknya dengan lembut. Selesai membuka kado , Milie tersentak. Ia kaget. Isi dalam kado Ayra adalah sebuah jilbab, ya jilbab. Hati Milie marah , mengapa Ayra memberinya kado yang isinya jilbab ?Padahal,Ayra sendiri tahu , bahwa dirinya tidak memakai jilbab. Hampir saja ia membuang kado dari Ayra tersebut. Tapi, sepucuk surat tertangkap oleh mata Milie. Milie membuka surat tersebut.
13 April 2015
Dari Ayra Quinna Aisha
Untuk Milienia Anastasya
Assalamualaikum waramatullah hiwabarakatuh
  Salam terhormat untukmu. Milie maafkan aku, jika kamu marah atas apa yang aku berikan. Aku tidak bermaksud menyinggung penampilanmu dengan jilbab yang kuberikan padamu. Aku hanya ingin kau melindungi dirimu dari dosa dan godaan dengan jilbab itu. Hanya itu yang ingin kusampaikan. Oh ya, kalau kau memakai jilbab itu tersenyumlah. Ku harap kau mau mengerjakannya.
Wassalamualaikum warahmatullah hiwabarakatuh
Salam manis, Ayra Quinna Aisha.
Milie tertegun . Ia bingung harus melakukan apa. Ia ingin membahagiakan Ayra,tapi ia takut diejek teman-temannya.Setelah berpikir dan melamun berjam-jam, ia mendapat keputusan. Ia akan memakai jilbab itu sambil tersenyum. Tak peduli, teman-teman akan mengejeknya.
Esoknya, di sekolah, Milie terlihat gugup saat memasuki kelas. Ia menunduk malu,saat kakinya melangkah masuk. Tapi, saat bayangan Ayra terlintas dipikirannya, ia urungkan niatnya untuk menunduk. Milie menatap teman-temannya dengan senyuman kaku. Ia berpikir, pasti teman-teman akan mengejeknya.Namun,ia salah,teman yang selalu mengejeknya,Anggun,memujinya dengan tulus.”Milie kau cantik sekali”Milie kaget.”Iya , apalagi dengan senyuman itu”Sambung teman Milie yang bernama Mika.”Betul Mil, besok pake jilbab lagi ya “Chika menambahkan. Milie yang tadinya gugup dan tersenyum kaku, sekarang tersenyum dengan tulusnya.”Terima kasih teman-teman. Permisi”Milie menunduk,lalu ia pergi ke kursinya. Ya, hari ini Milie mengerti, bahwa Ayra ingin dirinya menjadi seorang yang ramah oleh senyuman dan terlindungi oleh jilbab. Sesampainya di rumah, ia langsung menulis surat untuk Ayra.
Untuk Ayra Quinna Aisha
Dari Milienia Anastasya
Assalamualaikum , sahabatku.
Ayra, terima kasih atas jilbab yang kau berikan padaku. Aku tidak marah, aku malah senang atas jilbab yang kau berikan. Aku tahu bahwa kau memberikan jilbab itu agar aku dapat terlindungi dari ejekan,godaan,dan dosa. Dan kau menyuruhku tersenyum saat memakai jilbab itu karena agar aku menjadi orang yang ramah dan tidak sedih atas kepergianmu. Aku tidak berbohong kok,aku telah merasakannya hari ini. Rahasia dari jilbabmu sudah ku ketahui. Jadi,kuucapkan terima kasih sekali lagi untukmu. Aku juga ingin berterima kasih pada Allah SWT. Karena telah memberiku seorang sahabat yang membawaku ke jalan kebaikan. Sudah dulu ya, Ay? Wassalamualaikum .
Salam manisku untukmu selalu
Milienia Anastasya.
Milie memasukkan surat itu kedalam amplop . Ia berharap, agar Ayra menjawab suratnya.Angin menampar wajahnya. Membuat wajah Ayra hinggap dipikirannya.
 ***
Catatan: Cerpen ini kutulis pada tanggal 12- 13 April 2015. Aku menyelesaikannya saat jam 04.05.Thank
 .
.
.
Buat yang udah baca kuucapkan beribu terima kasih/matursuwun/maturthankyou/origatou/syukron/thankyou/sukriya/makasih/Jazakillah Khoiron.
Salam , Malikah Qurrota Aini T.T

Tidak ada komentar:

Posting Komentar